Persepsi Guru terhadap Pelatihan Karya Tulis Ilmiah di Kabupaten Sekadau | Author : Aunurrahman, Musa, Dada Suhaida, Muhammad Lahir, Agus Dediansyah | Abstract | Full Text | Abstract :Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi guru terhadap pelatihan karya tulis ilmiah (KTI) di Kabupaten Sekadau. Pelatihan KTI diadakan selama 6 hari dari tanggal 22-27 Oktober 2018 yang diikuti 20 guru dari berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Sekadau sebagai peserta aktif. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Kuesioner terbuka didistribusikan kepada para guru yang mengikuti pelatihan KTI. Respons para guru dianalisis menggunakan analisis tematik. Peserta menunjukkan persepsi bahwa guru memerlukan pelatihan KTI. Hasil analisis terhadap respons kuesioner terbuka menunjukkan bahwa guru telah memiliki pemahaman dasar akan KTI. Guru juga memiliki harapan yang tinggi terhadap pelatihan KTI yaitu untuk membantu mereka menghasilkan KTI yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai syarat kenaikan pangkat. Guru juga berharap dan memberi saran ada kegiatan tindak lanjut berupa bimbingan intensif untuk guru setelah pelatihan KTI.
Abstract
This research aims to describe teacher perceptions of scientific writing training. Scientific writing training was conducted for six days from 22-27 October 2018 in Sekadau regency. This research used a qualitative approach. An open-ended questionnaire was distributed to 20 teachers from various schools in the Sekadau regency who attended the training. The responses of the teachers were analyzed using thematic analysis. The teachers’ perception is they need this kind of training in scientific writing. The results of the analysis show that the teachers have a basic understanding of scientific writing. The teachers also have a high expectations towards the training, that is, to help them to construct good quality scientific texts, which can be used as a requirement for a promotion. Lastly, the teachers suggest a follow-up activity in the form of intensive guidance for the teachers who have followed the training. |
| Peningkatan Motivasi Belajar melalui Strategi Permainan Kartu Domino pada Mata Pelajaran PKn di SMP | Author : Pajarudin | Abstract | Full Text | Abstract :Abstrak
Penelitian bertujuan untuk meningkatan motivasi belajar PKn melalui permainan kartu domino pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Singkawang. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Tahap pelaksanaannya dibagi dalam tiga siklus
(siklus 1 dengan dua kali pertemuan, siklus 2 dengan 3 kali pertemuan, dan siklus 3 dengan tiga kali pertemuan). Alat pengumpul data yang digunakan ialah angket dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran berlangsung lebih menyenangkan, siswa lebih antusias dalam bermain, terciptanya tutor sebaya, siswa termotivasi belajar PKn, siswa semakin mengerti dengan permainan kartu bukan semata-mata untuk judi, sehingga strategi pembelajaran dengan permainan kartu domino dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Abstract
This study aimed to improve PKn learning motivation through domino card games for the eighth-grade students of SMPN 1 Singkawang. This research was classroom action research; it was conducted in three cycles. Cycle 1 consisted of two meetings, cycle 2 consisted of three meetings and so was cycle 3. To collect the data for the research, the researcher used questionnaires and observation. The results of the study showed that learning takes place more pleasantly, students are more enthusiastic about playing, invented a peer tutor, students are motivated to learn Civics, and students understand more about card games not merely for gambling, in addition, learning strategies with domino cards can increase students’ learning motivation. |
| Kompetensi Profesional Guru Geografi dalam Proses Pembelajaran Materi Lingkun | Author : Ihsan Nurhakim, Ivan Veriansyah | Abstract | Full Text | Abstract :Abstrak
Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan pembelajaran geografi melalui kompetensi profesional guru geografi dalam proses pembelajaran materi Lingkungan Hidup di Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Singkawang. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif berjenis deskriptif dan asosiatif yaitu menggunakan APKG 1 dan 2 sebagai alat ukur. Dari hasil penelitian APKG 1 memperoleh nilai 3,65 dengan karegori sangat baik dan APKG 2 memperoleh nilai 3,35 dengan kategori sangat baik. Sedangkan dari hasil angket 75,52 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kompetensi profesional guru geografi dapat mengembangkan proses pembelajaran materi Lingkungan Hidup kelas XI SMA Negeri 10 Singkawang dengan kategori sangat baik.
Abstract
The purpose of this study was to develop geography learning through the professional competence of geography teachers in the learning process of Environmental Materials among the eleventh-grade students of SMAN 10 Singkawang. This research is a descriptive and associative quantitative research of APKG 1 and 2 as a measurement tool. The result of the research showed that: (1) APKG 1 score is 3.65 which was categorized as very good; (2) APKG 2 score is 3.35 which was categorized as very good; and (3) the finding also revealed that the questionnaire score is 75.52 which was categorized as very good. As for the results of this study known that the professional competence of geography teachers can develop the learning process of environmental material in the eleventh-grade students of SMAN 10 Singkawang which was categorized as very good. |
| Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament dan Make A Match terhadap Hasil Belajar | Author : Erni Fatmawati, Ria Yuliatin | Abstract | Full Text | Abstract :Abstrak
Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) Rata-rata hasil belajar siswa menggunakan tipe Teams Games Tournament; (2) Rata-rata hasil belajar siswa menggunakan tipe Make a Match; dan (3) Perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara tipe Teams Games Tournament dan Make A Match. Metode penelitian eksperimen dengan bentuk penelitian quasi experimental design. Rancangan non equivalent control group design. Sampel berjumlah 55 siswa. Instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Rata-rata hasil belajar siswa menggunakan tipe Teams Games Tournament adalah 79,89; (2) Rata-rata hasil belajar siswa menggunakan tipe Make A Match adalah 84,52; dan (3) Perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara tipe Teams Games Tournament dan Make A Match menunjukkan nilai sig. sebesar 0,048. Dengan taraf kepercayaan 5% disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dan Make A Match terhadap hasil belajar siswa.
Abstract
The purpose of the study was to find out: (1) The mean score of the students learning outcomes by using Teams Games Tournament; (2) The mean score of the students learning outcomes by using Make a Match; and (3) The difference mean score between Teams Games Tournament and Make a Match. The method used in this research was a quasi-experimental design. This research was a non-equivalent control group design. The sample was 55 students. The research instrument was a multiple-choice test. The data were analyzed by using descriptive and inferential analysis. The results showed that: (1) The mean score of the students learning outcomes by using Teams Games Tournament was 79.89; (2) The mean score of the students learning outcomes by using Make a Match was 84.52; and (3) the difference mean score between Teams Games Tournament and Make a Match was 0,048 at the level significance of 5%. It was concluded that there was a difference between the cooperative learning models of the Teams Games Tournament and Make a Match on student learning outcomes. |
| Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP se-Kota Pontianak | Author : Desty Septianawati | Abstract | Full Text | Abstract :Abstrak
Kemampuan berpikir kreatif adalah salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh siswa pada tahap perkembangan pengetahuannya. Hal tersebut karena kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan dasar bagi siswa untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan hidup yang tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, terutama penguasaan terhadap semua mata pelajaran di sekolah. Penelitan dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa SMP se-Kota Pontianak yang terbagi menjadi sekolah kategori tinggi, sekolah kategori sedang, dan sekolah kategori rendah. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan bentuk penelitiannya adalah penelitian survei. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified cluster random sampling. Dari 23 sekolah diambil secara acak masing-masing sekolah kategori tinggi, sedang, dan rendah. Pengkategorian sekolah berdasarkan nilai Ujian Nasional siswa. Berdasarkan hasil analisis penelitian diperoleh rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa SMP se-Kota Pontianak sebesar 44,4% dengan kategori cukup, sedangkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada sekolah kategori tinggi, sedang, dan rendah masing-masing sebesar 46,05%, 45,15%, dan 42% yang berarti tergolong cukup.
Abstract
Creative thinking skills are one of the abilities students need to have at this stage of their learning. This is because creative thinking is a fundamental ability for students to compete in the development of science. Therefore, this research aimed to reveal the ability of creative thinking of junior high school students in Pontianak, which was divided into three categories, namely schools with high, medium, and low categories. This research is descriptive research with the research form survey research. The sample of this research was 23 schools taken by using stratified cluster random sampling representing schools with high, medium, and low categories. Categorization of schools based on students National Exam scores. Based on the result of the research analysis, it was found that the overall mean score of creative thinking ability of junior high school students in Pontianak was 44.4% which was categorized as moderate. In addition, the mean score of students creative thinking skills at schools with high, medium, and low categories were 46.05%, 45.15%, and 42% which was categorized as moderate. |
| Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membina Kedisiplinan Peserta Didik | Author : Yuliananingsih, Teresius Darmo | Abstract | Full Text | Abstract :Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru dalam membina kedisiplinan peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau. Jenis penelitian mengunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan bentuk penelitian survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung, komunikasi langsung, dan dokumenter. Alat pengumpul data berupa panduan observasi, pedoman wawancara, dan lembar catatan. Hasil penelitian yakni pelaksanaan kedisiplinan peserta didik pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas XI SMA Negeri 1 Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau sudah berjalan sebagaimana mestinya, meskipun secara keseluruhan belum maksimal sesuai apa yang diharapkan, karena masih ada beberapa diantara peserta didik yang kurang disiplin. Peran guru pendidikan kewarganegaraan dalam membina kedisiplinan peserta didik dengan cara mengingatkan siswa supaya tidak melakukan pelanggaran aturan dan memberikan pemahaman pentingnya kedisiplinan untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar yang baik. Upaya guru dalam membina kedisiplinan peserta didik dengan cara memberikan pemahaman pentingnya kedisiplinan dengan mengaitkan kewajiban siswa di kelas dan kewajiban siswa dalam menaati aturan yang ada di lingkungan sekolah. Jika siswa masih melakukan pelanggaran harus segera diberikan peringatan berupa teguran dan apabila siswa tetap melakukan pelanggaran, maka diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah.
Abstract
This study aimed at describing the implementation of the teachers role in fostering the discipline of students in class XI of SMA 1 Sekadau Hulu, Sekadau Regency. This research used qualitative research with descriptive methods and research survey forms. Data collection techniques used direct observation, direct communication, and documentary techniques. Data collection tools employed observation sheets, interview guidelines, and the researchers field notes. The study found that implementing students discipline in civic education subject at class XI 1 SMA Sekadau Hulu Sekadau Regency was running well even though it was not as fully as expected overall because there were some students who lack discipline. The role of teachers in civic education subjects in fostering discipline in class XI of SMA Negeri 1 Sekadau Hulu, Sekadau Regency always reminds students not to break the rules, providing an understanding of the importance of discipline to gain success in learning. Teacher efforts in fostering discipline in class XI students of SMA 1 Sekadau Hulu Sekadau Regency by providing an understanding of the importance of discipline by associating students obligations in the classroom and the obligation of students to obey the rules in the school environment. If the students still break the rules, they must immediately be given a warning in the form of a reprimand, and if the students continue to break the rules, they will be given sanctions in accordance with the school rules and regulations. |
| Meningkatkan Sikap Empati Siswa SMP melalui Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama | Author : Novi Andriati, Amelia Atika, Petrus Rico Yuditio | Abstract | Full Text | Abstract :Abstrak
Empati merupakan suatu aktivitas untuk memahami apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan orang lain, serta kondisi yang dialami orang lain, tanpa kehilangan kontrol dirinya. Tujuan penelitian yaitu meningkatkan sikap empati siswa melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama di kelas VIII SMP Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan dengan bentuk penelitiannya Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Teknik pengumpul data menggunakan teknik observasi langsung, teknik komunikasi langsung, dan teknik komunikasi tidak langsung. Alat pengumpul data menggunakan skala psikologis, pedoman observasi, dan panduan wawancara. Subjek penelitian 8 orang siswa yang dipilih berdasarkan rekomendasi dari guru BK. Hasil penelitiann memperlihatkan bahwa sikap empati siswa sebesar 59,90%. Proses
pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dalam
meningkatkan sikap empati meliputi tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, dan penutup berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan sikap empati pada siswa sebesar 73,70%.
Abstract
Empathy is an activity to understand what others are thinking and feeling, as well as what is thought and felt by those concerned with the conditions experienced by others, without losing control of themselves. This study aimed at improving the attitude of empathy of students through guidance services in groups with sociodrama techniques in class VIII of SMP Negeri 1 Sungai Raya, Kubu Raya. The research method used in this study is action research, with the form of research being Guidance and Counseling Action Research (PTBK). Data collection techniques used direct observation, direct communication, and indirect communication. Moreover, the data collection tools were a psychological scale, observation sheet, and interview guide. The subject of the research was 8 students, based on recommendations from the BK teacher. The results of the study showed empathy for students with 59.90%. The process of implementing group guidance services with sociodrama techniques to increase empathy including the stages of formation, transition, activities, and closing smoothly in accordance with the planning that has been made, sociodrama techniques can increase empathy for students with 73.70%.
|
| Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Madrasah Tsanawiyah | Author : Ema Sukmawati, Rustam | Abstract | Full Text | Abstract :Abstrak
Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas IXA di MTs Sirajul Ulum Pontianak. Berdasarkan hasil dari pelaksanaan siklus I dan II, diperoleh kesimpulan bahwa melalui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa. Dalam penerapan layanan bimbingan kelompok sudah dilaksanakan dengan maksimal, meskipun pada awal pertemuan terdapat kendala, yaitu hampir semua anggota kelompok masih malu dalam berbicara dan menyampaikan pendapatnya terkait dengan topik yang dibahas, masih kurang aktif dalam memainkan perannya serta belum maksimalnya kemampuan pemimpin kelompok dalam memimpin jalannya kegiatan. Kecerdasan emosional mengharuskan seseorang belajar mengakui dan menghargai perasaan pada dirinya dan orang lain untuk menanggapi dengan tepat, menerapkan dengan efektif informasi, dan emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari - hari. Dengan kata lain seorang individu yang memiliki kecerdasan emosional yang baik adalah individu yang mampu mengenali emosi diri, mampu mengelola emosi, mampu memotivasi diri, mampu mengenali emosi orang lain, serta mampu membina hubungan baik dengan orang lain. Berdasarkan hasil angket pada pertemuan terakhir terdapat peningkatan persentase kecerdasan emosional siswa yang sebelumnya termasuk dalam kategori “cukup” menjadi kategori “baik” setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok.
Abstract
This study aimed at improving the emotional students grade IXA of MTs Sirajul Ulum Pontianak. Based on the results of the implementation of cycles I and II, it can be concluded that the implementation of group guidance services can improve students emotional quotient. The implementation of group guidance services had been carried out maximally, even though at the beginning of the meeting there were obstacles, namely almost all group members were embarrassed in speaking and expressing their opinions regarding the topics discussed, less active in applying their roles and lack of ability of group leader in leading the activities. The emotional quotient requires a person learns to recognize and appreciate feelings for himself and others to respond appropriately, applying information and emotions in life and daily work effectively. In other words, an individual who has good emotional intelligence is an individual who is able to recognize emotions, manage emotions, motivate themselves, recognize the emotions of others, and build a good relationship with others. Based on the results of the questionnaire at the last meeting there was an increase in the percentage of the emotional quotient of students previously in the "sufficient" category to the "good" category after group guidance services were conducted. |
| Analisis Tata Tulis Karangan Eksposisi Kelas X IPS SMK Muhammadiyah Pontianak (Ditinjau Berdasarkan PUEBI) | Author : Melia | Abstract | Full Text | Abstract :Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengkaji pemakaian huruf kapital dan tanda baca yang terdapat dalam karangan eksposisi siswa kelas X IPS SMK Muhammadiyah Pontianak serta berdasarkan pengalaman peneliti ketika melihat hasil karangan sisiwa. Pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimanakah pemakaian huruf kapital pada karangan eksposisi siswa kelas X IPS SMK Muhammadiyah Pontianak? dan (2) Bagaimanakah pemakaian tanda baca pada karangan eksposisi siswa kelas X IPS SMK Muhammadiyah Pontianak? Jenis penelitian adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi dokumenter. Alat pengumpul data adalah dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teori. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif. Berdasarkan dari hasil analisis data diketahui tata tulis karangan eksposisi siswa kelas X IPS SMK Muhammadiyah Pontianak yang berjumlah 74 data masih terdapat kesalahan pemakaian huruf kapital dan pemakaian tanda baca, yaitu berupa kesalahan tanda baca titik, koma, dan tanda hubung.
Abstract
This research was aim to examine the use of capital letters and punctuation in the exposition essay of the students of class X Muhammadiyah Vocational High School Pontianak and based on the researchers’ experience reading the results of students’ exposition essay. The research problems are as follows: (1) How is the use of capital letters in the exposition essay to the students of class X Muhammadiyah Vocational High School Pontianak? And (2) How is the use of punctuation in the exposition essay to the students of class X Muhammadiyah Vocational High School Pontianak? This type of research was a case study. The data collection technique was a documentary study technique. The tool of data collection was documentation. The technique of data validity was used triangulation. To analyze the data used interactive model analysis techniques. Based on the results of the data analysis of the study, it was found that the procedures for writing exposition essays the students of class X Muhammadiyah Vocational High School Pontianakwas 74 made mistakes in using capital letters and punctuation, namely full stops, commas, and hyphens. |
| Penerapan Model Think Talk Write untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama | Author : Mesterianti Hartati, Mai Yuliastri Simarmata, Selly Firtawati | Abstract | Full Text | Abstract :Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi secara jelas dan objektif mengenai peningkatan keterampilan menulis teks berita dengan penerapan model cooperative learning tipe think talk write pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu. Penelitian menggunakan metode tindakan dengan bentuk penelitian tindakan kelas. Untuk objek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu yang jumlahnya 24 orang dan 1 orang guru Bahasa Indonesia. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah observasi langsung, komunikasi langsung, pengukuran, dan studi dokumenter. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif komparatif. Hasil dari penelitian diketahui bahwa dalam proses pembelajaran menjadi lebih aktif dari sebelum penerapan model, sementara dari hasil pembelajaran terdapat peningkatan dari sebelum menggunakan model Think Talk Write hingga sesudah menggunakannya. Peningkatan tersebut terlihat dari persentase pembelajaran dengan ketercapaian indikator kinerja pada saat pra siklus yaitu 29,17% menjadi 91,67% di siklus 2, terlihat peningkatan tersebut hingga 62,5%.
Abstract
This study aimed at finding out and getting information clearly and objectively about improving news text writing skills by applying the model of cooperative learning thinks talk write at the class VIII Suhaid 1 Junior High School 1 Kapuas Hulu District. The study used action methods, with a form of classroom action research. The object of research was students of class VIII A of SMP Negeri 1 Suhaid in Kapuas Hulu Regency which consisted of 24 students and 1 teacher. Data collection techniques used in this study were direct observation, direct
communication, measurement, and documentary study. The data analysis technique used in this study was classroom action research with a comparative descriptive statistical technique. The results of this study showed that the learning process
becomes more active than before the application of a model, moreover, from the learning outcomes there was an increase of up to 62% from the results of writing pre-cycle news text to the second cycle. |
|
|